Selasa, 15 Januari 2013

Tips Memulai Bisnis Konveksi Rumahan , di tahun 2013



 Anda hobi mendesain pakaian? Anda juga ingin berbisnis dengan penghasilan yang lumayan besar? Gabungkan keinginan dan hobi Anda ini dengan cara berbisnis konveksi. Tak perlu risau, bisnis ini bisa dilakukan di rumah. Mau tahu seperti apa caranya? Simak tips memulai bisnis konveksi rumahan berikut ini.
  • Hal pertama yang menjadi tips memulai bisnis konveksi rumahan tentu saja adalah membuat business plan. Buat business plan ini secara detil. Mulai dari cara mendapatkan modal awal, membeli perlengkapan konveksi, merekrut karyawan, membeli bahan baku, membuat desain, memproses, packing, menjual, analisis-untung rugi, analisis kompetitor, promosi, hingga solusi jika permasalahan datang.
  • Cari modal sebagai modal awal berbisnis konveksi rumahan ini. Modal bisa didapat dari diri sendiri atau pun kredit.
  • Jika modal sudah di tangan, perlengkapan konveksi seperti mesin jahit, mesin obras, gunting, meteran, benang, resleting segera dilengkapi sesuai kebutuhan. Lalu saatnya Anda merekrut karyawan.
  • Ketika karyawan sudah direkrut, buatlah desain pakaian. Desain pakaian bisa dibuat dengan melihat tren pasar yang sedang terjadi atau pun membuat desain sendiri. Desain yang mengikuti tren pasar mungkin lebih aman karena produk Anda ada pasarnya. Akan tetapi di sini, harga jual harus bersaing dengan kompetitor. Jika desain menurut keinginan Anda sendiri, berarti Anda menciptakan pasar yang baru. Hal ini bagus akan tetapi pembeli masih belum jelas. Pertimbangkan dengan benar masalah ini. Jangan sampai modal Anda terjebak dalam barang yang menumpuk dan tidak laku atau Anda merugi karena menjualnya dengan harga murah dengan prinsip asal menjadi uang. Jangan lupa untuk menyesuaikan desain dengan target pasar/pembeli yang Anda bidik.
  • Jika desain sudah ok, saatnya Anda berbelanja bahan. Pastikan bahan ini sesuai dengan desain yang Anda buat dan target pasar yang Anda bidik.
  • Setelah bahan siap, potong sesuai desain dengan jumlah yang sudah dipertimbangkan. Kemudian proses jahit menjahit dilakukan oleh karyawan tetapi harus Anda pantau secara langsung agar tidak terjadi kesalahan desain.
  • Setelah semua siap, setrika, tidak lupa beri label baju dan ukuran untuk masing-masing pakaian yang sudah selesai, packing pakaian yang sudah jadi dalam kemasan. Biasanya kemasan plastik transparan. Barang-barang pun siap dipasarkan.
  • Dalam memasarkan barang, pastikan harga barang bersaing dengan barang sejenis tapi tetap harus ada keuntungan yang bisa menutupi biaya produksi.
  • Jika ingin menjangkau konsumen yang jauh bahkan hingga ke luar negeri, buatlah toko online. Agar bonafid dan terpercaya, buat toko online dengan domain berbayar.
  • Buat program yang bisa mempromosikan produk konveksi Anda. Misalnya saja dengan mengikuti bazzar, promosi melalui media cetak, stiker dan brosur.
Itulah beberapa di antaranya tips memulai bisnis konveksi rumahan yang mungkin memberi Anda inspirasi. Selamat mencoba dan semoga sukses.

TARI BERCORAK HINDU BUDHA DI INDONESIA

 Lashmana,Rama,dan Shinta dalam
sandiwara.

  Dengan diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti Ramayana, Mahabhrata dan juga Panji  menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi prambana, Yogyakarta; sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai Pura di seluruh pulau Bali. Tarian Jawa Wayang orang mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap Mudra  sebagaimana tarian India: bahkan lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa Bedhaya dipercaya berasal dari masa Majapahit  pada abad ke-14 bahkan lebih awal, tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa, Brahmana, dan Wishnu.
Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu Dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang lebih tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14 menampilkan mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang digunakan di tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang luar biasa yang tak terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral dan suci hanya boleh dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu. Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer, hingga tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti Tari pendet. Tari topeng juga sangat populer di Jawa dan Bali, umumnya mengambil kisah cerita Panji yang dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan kediri abad ke-12. Jenis tari Topeng yang terkenal adalah tari topeng Cirebon dan topeng Bali.